Sabtu, 17 Oktober 2009

melihat kesendirian...

aku memang terbisa berjalan,
berjalan tanpa tongkat,
hanya hati penuntunku
dari palung jiwa yang terabaikan
aku perlahan mencari kebahagiaan didalamnya.
dan ku temukan kesendirianku.
aku tidak munafik...
berpura-pura tertawa,
padahal sisihatiku menangis,
isi otak ini hanya ada aku dan sisa ketegaranku.
aku hanya mampu tersenyum lalu kemudian diam,
ketika selaksa malam berganti,
ketika mentari terbenam...
pohon cemara ku tatap
menjadi kusam karena tertutup kelam
ah... mungkin ini nyanyian jiwaku.
tertutup aku dalam hentakan pagi.
saatnya kembali berjalan,
kembali tertatih diantara semu...
hei.... ini aku!!!!!!
beranikan atas semua lelah
maju menatap hingar dunia yang maya...
beranikan berdiri bagai karang yang tertutup lumut
ah..........
biarkan aku dan kesendirianku berlalu,
tanpa tongkat......
ku butuh itu ketika nanti,
saat rembulan tersenyum................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar